Enter your keyword

post

MENATAP KEMERDEKAAN  RI KE-77

MENATAP KEMERDEKAAN  RI KE-77

“(Inilah) Kitab yang Kami turunkan kepadamu supaya kamu mengeluarkan manusia dari kegelapan kepada cahaya yang terang-benderang dengan izin Tuhan mereka…” (Q.S. Ibrahim (14):1)

Makna merdeka tidak hanya sebatas lepas dari penjajah, namun merdeka adalah saat bangsa ini bersungguh-sungguh mewujudkan cita-cita para pejuangnya. Perjuangan para pahlawan Indonesia yang sudah mempertaruhkan jiwa dan raga mereka, harus tetap terjaga dan diperjuangkan. Perjuangan tidak akan terjadi jika hanya diperjuangkan oleh sebagaian elemen bangsa saja. Oleh karenanya, Ia mengajak kepada seluruh elemen bangsa untuk ikut serta memperjuangkan, mewujudkan dan merawat kemerdekaan.

Kemerdekaan adalah ‘al-taharrur wa al-khalash min ayy qaydin wa saytharah ajnabiyyah’ bermakna, bebas dan lepas dari segala bentuk ikatan dan penguasaan pihak lain. Hal tersebut berarti bahwa kemerdekaan adalah sesuatu yang asasi dan melekat dalam diri setiap manusia. Oleh karena itu tidak dapat dan tidak boleh dirampas oleh siapapun, sebagai anugerah Tuhan. Segala bentuk perbudakan dan penjajahan harus dihapuskan dan dilenyapkan dari muka bumi, karena tidak sesuai dengan kodrat manusia, makhluk mulia.

Rasulullah saw mengajarkan bahwa manusia dilahirkan dalam keadaan merdeka. Tidak dibenarkan memperbudaknya atas dasar kekuasaan apapun. Hal ini pula menjadi spirit Khalifah Umar bin Khatab ra. manakala menyampaikan dakwahnya kepada penguasa Persia, Rustum, melalui sahabat Rib’iy bin Amaar, Kami (umat Islam) diutus Allah untuk mengeluarkan manusia dari penghambaan sesama hamba untuk menghamba kepada Allah semata. Dengan semangat itulah Islam berhasil dengan mengeluarkan umat manusia dari kubangan kegelapan kepada cahaya kehidupan yang terang-benderang di bawah naungan rida Allah swt. Dalam sejarah dikenal sebagai kelahiran peradaban umat terbaik (khairu ummah) yang tidak mencintai, menaati serta merasa takut kepada apapun selain kepada Allah.

Dalam usia kemerdekaan yang sudah mencapai 77 tahun, republik tercinta ini memiliki tugas untuk merealisasikan cita-cita bangsa dalam mewujudkan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melestarikan ketertiban dunia, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Perjalanan panjang selama lebih dari tiga setengah abad dibelenggu penjajahan tidak terlepas dari lika-liku perjuangan. Pro dan kontra mengenai kemerdekaan kerap terjadi. Kelompok anti kemerdekaan lebih karena disilaukan oleh kilauan duniawi yang diberikan kaum imperialis, sedangkan kelompok pro kemerdekaan menginginkan hak asasinya dikembalikan sebagai bangsa yang ingin menentukan nasibnya sendiri dan tidak bergantung kepada bangsa lain. Tujuan ke arah itu sudah dimulai sejak negeri ini merdeka. Islam yang mengemban misi memerdekakan manusia dari perbudakan dan membebaskan mereka dari kemiskinan, kebodohan, penderitaan, dan kesengsaraan, mengajarkan kepada umatnya bahwa kemerdekaan meliputi segala hal sejauh tidak melanggar aturan Tuhan dan Nabi-Nya. Kemerdekaan dalam beragama dan berkepercayaan, berekspresi dalam menuangkan pikiran, hak untuk memperoleh rasa aman, keadilan dan mendapatkan penghidupan yang layak, serta semua hak dasar yang sifatnya universal sangatlah dilindungi. Tentunya semua haruslah berdasarkan aturan yang berlaku dalam tatanan agama dan masyarakat. Oleh karena itu, Islam memosisikan semuanya dalam wujud keadilan bagi umatnya. Islam tidak memilah dan memilih dalam menentukan keadilan. Tidak memandang apakah seorang pejabat atau rakyat, si kaya atau si miskin, semua memperoleh hak yang sama.

Akhirnya, dengan berpijak pada ayat di atas, kemerdekaan merupakan karunia besar dari Allah kepada bangsa Indonesia. Kewajiba kita untuk mensyukurinya, agar kenikmatan tersebut berbuah keberkahan yang berlipat ganda. Rangkaian kalimat yang ditulis dalam teks proklamasi kemerdekaan negeri ini mengisyaratkan bahwa bangsa ini berhak menentukan nasib sendiri dengan tidak bergantung pada negara lain. Sudah kewajiban kita mengisi kemerdekaan negeri ini dengan menghiasinya melalui karya nyata yang produktif dan bermanfaat. Bukan hanya untuk diri saja, tetapi maslahat bagi sebanyak-banyaknya umat.

Leave a Reply

Your email address will not be published.