Enter your keyword

post

PENGHARGAAN PERSATUAN DOKTER GIGI INDONESIA UNTUK SDIT HIDAYAH NGAWEN

PENGHARGAAN PERSATUAN DOKTER GIGI INDONESIA UNTUK SDIT HIDAYAH NGAWEN

KOLABORASI PEMANGKU KEPENTINGAN SEKOLAH DALAM MEMBANGUN KARAKTER PELAJAR

Keberhasilan suatu program tentunya membutuhkan bantuan dan dukungan dari banyak pihak yang mempengaruhinya baik secara langsung maupun tidak langsung. Pihak-pihak ini dikenal dengan pemangku kepentingan atau yang lebih dikenal dengan stakeholder. Pemangku kepentingan adalah seseorang atau sekelompok orang yang memiliki kepentingan akan keberhasilan sebuah organisasi dalam mencapai tujuannya (Center For Public Mental Health, 2017).

Dalam program Sekolah pemangku kepentingan dibagi menjadi 2 jenis, yaitu pemangku kepentingan internal dan pemangku kepentingan eksternal. Pemangku kepentingan internal terdiri dari pihak-pihak yang secara langsung bekerja dalam sistem sekolah setiap harinya, yang terdiri dari warga sekolah; komite sekolah; dinas pendidikan dan orangtua/wali siswa. Sementara itu, pemangku kepentingan eksternal terdiri dari pihak-pihak yang terlibat secara tidak langsung dalam proses pembelajaran di sekolah (siswa) tetapi memiliki ketertarikan yang kuat pada luaran yang dihasilkan sekolah.

Salah satu indikator sekolah berhasil adalah adanya kesadaran dan keterlibatan penuh dari para pemangku kepentingan. Dalam hal ini, para pemangku kepentingan perlu menyadari fungsi dan peran sesuai dengan kewenangannya masing-masing. Setiap pemangku kepentingan memiliki peran dalam membangun sebuah sistem yang dapat mewujudkan sekolah yang sejahtera secara bertahap.

A. Elemen yang termasuk dalam pemangku kepentingan internal sekolah yaitu:

  1. Manajemen sekolah, yaitu Kepala Sekolah dan jajaran Wakil Kepala Sekolah.

Manajemen sekolah memiliki peran sebagai pengawas dan pengambil kebijakan selama program diimplementasikan. Manajemen sekolah juga membentuk Tim Sekolah yang terdiri dari perwakilan seluruh pemangku kepentingan yang ada di sekolah. Tim inilah yang akan menjadi mitra manajemen sekolah dalam menjalankan program Sekolah.

  1. Guru

Guru memiliki peran sebagai “ujung tombak” program Sekolah karena sehari-hari berinteraksi langsung dengan para siswa. Guru merupakan agen Sekolah yang berpeluang paling besar dalam memberikan pengaruh kepada siswa.

  1. Siswa

Siswa tidak hanya menjadi pihak yang diutamakan pengembangan potensinya, melainkan juga dapat dilibatkan dalam program Sekolah secara aktif sebagai konselor sebaya. Sistem sekolah mengharuskan siswa menjadi lebih peka untuk mengenali perubahan sikap temannya yang mengarah pada gangguan kesehatan mental.

  1. Orangtua

Orang tua merupakan elemen penguat konsep positif yang diterapkan dalam sekolah. Konsistensi pola pengasuhan di sekolah dan di rumah akan menjadi pendorong optimalnya perkembangan anak.

  1. Staf/karyawan sekolah

Staf/karyawan sekolah juga berperan dalam mewujudkan prinsip-prinsip Sekolah melalui interaksi dengan para siswa maupun elemen sekolah lainnya. Staf/karyawan sekolah dapat berkontribusi dengan mengimplementasikan program Sekolah dalam berbagai kegiatan yang ada di sekolah.

  1. Alumni

Dukungan dari alumni menjadi satu hal yang seringkali terlupakan dan tidak jarang diragukan. Jaringan alumni yang dikelola dengan baik akan dapat menjadi elemen penguat konsep positif yang diterapkan disekolah. Pengelolaan jaringan alumni yang intensif dan profesional dapat menjadi salah satu sumber dukungan positif bagi perkembangan anak.

B. Pemangku kepentingan (stakeholder) eksternal pendidikan diantaranya kelompok atau organisasi di luar sekolah seperti Pemerintah, lembaga sosial di daerah, komunitas, lembaga kursus dan pelatihan.

Pemangku kepentingan diharapkan bisa mendapatkan data pendidikan dan menggunakannya untuk memberikan dukungan atau koreksi pada proses pembelajaran.

Misalnya, para guru bisa melihat kebijakan pendidikan dan menggunakannya untuk meningkatkan metode pembelajaran. Orang tua bisa membantu memfasilitasi para siswa untuk mendapatkan pendidikan yang terbaik. Untuk bisa meningkatkan kualitas pendidikan dibutuhkan data yang valid, lengkap, cepat dan up to date. Hal ini bertujuan supaya perencanaan program pendidikan bisa lebih tepat sasaran, lebih cepat dan efisien serta bisa mengatasi masalah pendidikan yang terjadi.

 

Fungsi Data Pendidikan Bagi Stakeholder Guru

  1. Membantu guru memberikan bahan pelajaran yang mudah diterima bagi murid
  2. Guru bisa menentukan metode pembelajaran yang efektif
  3. Membantu guru dalam mengendalikan siswa di kelas
  4. Guru bisa berinovasi dalam mengajar dan menciptakan suasana kondusif di kelas
  5. Penyampaian materi pelajaran bisa lebih kreatif dan menyenangkan

Fungsi Data Pendidikan Bagi Stakeholder Pemerintah

  1. Pemerataan alokasi dana bantuan pendidikan seperti BOS sesuai dengan yang dibutuhkan sekolah.
  2. Memudahkan pembagian tunjangan bagi guru dan tenaga pendidik.
  3. Memudahkan pencatatan verifikasi data Nomor Induk Siswa Nasional (NISN).
  4. Memudahkan pencatatan dan verifikasi Nomor Induk Pendidik dan Tenaga Kependidikan (NUPTK).
  5. Memudahkan pencatatan Nomor Pokok Sekolah Nasional (NPSN).
  6. Mengetahui kebutuhan tenaga guru di setiap sekolah.
  7. Evaluasi kebijakan Kementrian Pendidikan.
  8. Memudahkan pelaporan data pendidikan dari sekolah.
  9. Mencegah pelanggaran administrasi dan kebijakan.

Siapa Saja Stakeholder Pendidikan?

  1. Guru,
  2. Orang tua,
  3. Murid,
  4. Bagian administrasi,
  5. Panitia penerimaan,
  6. Esktrakulikuler sekolah,
  7. Lembaga kursus,
  8. Pemerintah,
  9. Penduduk lokal,
  10. Tenaga ahli pendidikan.

Peran Stakeholder Pendidikan

Peran Guru

  1. Menyampaikan materi pembelajaran,
  2. Menyiapkan metode pembelajaran,
  3. Menyiapkan kurikulum belajar harian,
  4. Membuat rencana pembelajaran harian, bulanan dan tahunan,

Peran Orang Tua

  1. Mendukung pendidikan murid di sekolah
  2. Membiayai pendidikan anak murid
  3. Memfasilitasi kebutuhan pendidikan anak murid

Peran Pemerintah

Peran pemerintah sebagai stakeholder pendidikan adalah:

  1. Menyediakan fasilitas pendidikan yang memadai
  2. Membuat kurikulum yang baik dan menyesuaikan dengan kondisi geografis
  3. Memberikan program pendidikan yang sustainable atau berkelanjutan, tidak hanya tambal sulam atau terputus-putus.
  4. Mendukung semua upaya peningkatan mutu pendidikan oleh organisasi atau individu.
  5. Mengadakan program peningkatan mutu tenaga pendidik dan guru
  6. Mendukung siswa berprestasi dengan beasiswa dan bantuan pendidikan
  7. Memberikan bantuan operasional sekolah
  8. Meningkatkan kesejahteraan guru
  9. Pemerataan tenaga pendidik ke setiap daerah yang kekurangan guru

 

Leave a Reply

Your email address will not be published.