HARI KESEHATAN NASIONAL 2021 DI SDIT HIDAYAH NGAWEN
PROGRAM GIGI-MULUTKU SEHAT BADANKU KUAT
SDIT HIDAYAH NGAWEN KELAS 1 (A, B, C)
Masalah utama kesehatan gigi dan mulut yang paling banyak dijumpai adalah karies gigi dan penyakit periodontal. Berdasarkan Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT, 2004), prevalensi karies di Indonesia mencapai 90.05% dan ini tergolong lebih tinggi dibandingkan dengan negara berkembang lainnya. Masalah tersebut menjadi perhatian yang sangat penting dalam pembangunan kesehatan yang salah satunya disebabkan oleh rentannya anak usia sekolah dari gangguan kesehatan gigi. Usia sekolah merupakan masa untuk meletakkan landasan kokoh bagi terwujudnya manusia yang berkualitas dan kesehatan merupakan faktor penting yang menentukan kualitas sumber daya manusia.
Di Indonesia sebanyak 89% anak dibawah usia 12 tahun menderita penyakit gigi dan mulut. Kondisi itu akan sangat berpengaruh pada derajat kesehatan, proses tumbuh kembang bahkan masa depan anak. Anak-anak rawan kekurangan gizi. Rasa sakit pada gigi dan mulut jelas menurunkan selera makan mereka. Dampak lainnya, kemampuan belajar mereka akan turun sehingga akan berpengaruh pada prestasi belajar hingga hilangnya masa depan anak.
Salah satu upaya untuk mencegah terjadinya penyakit gigi dan mulut pada tanggal 10 November 2021 dihalaman SDIT Hidayah Ngawen (Sekolah Penggerak Angkatan 1 Tahun 2021) bekerjasama dengan PUSKESMAS Kecamatan Ngawen mengadakan Penyuluhan Kesehatan Gigi dan Mulut. Kegiatan ini dihadiri oleh Ibu drg. Ulay Nita sebagai narasumber dan Ibu Diah Ika R serta Ibu Novi Asfrini sebagai instruktur penyuluhan gigi. Kegiatan di ikuti 91 murid beserta guru dan pendamping kelas 1 pararel A, B dan C.
Adapun SDIT Hidayah Ngawen melaksanakan penyuluhan kesehatan gigi secara dini pada anak bertujuan untuk memberikan tindakan pencegahan primer sebelum terjadinya suatu penyakit. Penyuluhan sebagai sarana mengubah perilaku murid ke arah perilaku sehat sehingga tercapai derajat kesehatan yang optimal. Untuk mewujudkannya, perubahan perilaku yang diharapkan setelah menerima pendidikan tidak dapat terjadi sekaligus. Oleh karena itu, pencapaian target penyuluhan dibagi menjadi tujuan jangka pendek yaitu tercapainya perubahan pengetahuan, tujuan jangka menengah hasil yang diharapkan adalah adanya peningkatan pengertian, sikap, dan keterampilan yang akan mengubah perilaku ke arah perilaku sehat, dan tujuan jangka panjang adalah dapat menjalankan perilaku sehat dalam kehidupan sehari-harinya. Penyuluhan kesehatan gigi memegang peranan penting di sekolah terutama untuk meningkatkan kesadaran para murid dalam menjaga giginya agar bertahan lama. Penyuluhan dapat dikatakan sebagai pendahulu program kesehatan – kesehatan yang lain.
Penyuluhan kesehatan gigi pada setiap anak berbeda, hal ini disesuaikan dengan tingkat umur anak. Dalam penyampaian penyuluhan, komunikasi sangat penting karena jika pesan yang disampaikan tidak mengenai sasaran maka penyuluhan tidak akan berhasil. Penanggulangan masalah kesehatan gigi pada anak usia sekolah dapat dilakukan dengan program Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS). UKGS ditekankan pada upaya promotif dan preventif. Upaya promotif berupa pendidikan/penyuluhan kesehatan gigi yaitu kampanye sikat gigi dengan pasta mengandung fluor, sedangkan preventif berupa pencegahan penyakit gigi yaitu dengan aplikasi fluor pada gigi dan fisur silen, atau berkumur dengan larutan fluor. Pada kegiatan tahap awal murid diberikan pasta gigi, sikat gigi anak dan mempraktekkan cara gosok gigi yang benar.
Metode penyuluhan yang digunakan dalam kegiatan ini adalah metode ceramah, demonstrasi, dan metode wawancara, dilengkapi dengan alat peraga sehingga sasaran lebih mudah mengerti tentang materi yang disampaikan.